Tanjidor, Demi Eksistensi Musik Tradisi Betawi
JAKARTA - Tanjidor merupakan salah satu kekayaan dari Budaya Negara Indonesia yang dimiliki oleh Suku Betawi dan salah satu kesenian dari daerah kota Jakarta yang dimainkan secara berkelompok. Saat ini ada satu kelompok yang masih mempertahankan kualitas dari Musik Tanjidor, yaitu Tiga Saudara.
Di budaya betawi kita mengenal alat musik Tanjidor. Namun kita patut mempertanyakan sejauh mana-kah ke-eksistensi nya saat sekarang ini? Ditengah pengaruh globalisasi yang begitu marak. Para penerus bangsa harus setidaknya

Foto oleh google
memikirkan kebudayaan asli Tanah Air warisan leluhur yang begitu tinggi nilainya.
Musik tradisi Betawi yang nyaris punah, tetapi terus bertahan meskipun harus bersaing dengan musik dangdut.
Terdapat-lah Kelompok Kesenian Tiga Saudara yang beralamat di Gang Kecapi V Nomor 27, Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan, memiliki perlengkapan musik tradisi betawi diantaranya gendang, gong, tambur, dan bas. Satu per satu dari sembilan orang pemain kelompok tanjidor itu berdatangan langsung mengambil alatalat musik itu sesuai keahliannya. Menurut Sait —salah seorang pimpinan Kelompok Kesenian Tiga Saudara—para pemain—terutama yang sudah berusia tua—rata-rata sudah bisa memainkan alat musik lebih dari satu. Sait memang menganjurkan satu orang bisa menguasai lebih dari satu alat. Maklum tanjidor masih sering kekurangan pemain.
Namun, masing-masing punya pegangan khusus. Jujung Niih (64), misalnya, alat musik pegangannya adalah bedug, Saman (69) biasanya memegang bas, Salim (64) akrab dengan tambur, sedangkan Sait (60) sendiri yang menguasai semua alat musik memainkan piston (terompet) atau klarinet. Yang muda, Minan (30), meniup trombone; Mul (24) kebagian meniup tenor dan Ilham (13) memainkan kecrek.
Mereka bertahan ditengah maraknya jenis musik yang digandrungi anak muda zaman sekarang. Mereka khawatir seiring dengan berjalannya waktu, kesenian asli musik betawi semakin punah dan tiada. Hal yang membanggakan apabila kita lebih menghargai dan melestarikan musik tradisi kita sendiri seperti Musik Tanjidor. (Asra)
Sumber: Warisan Indonesia
1 Januari 2014 23:39