Kecintaan Terhadap Betawi,
Abang - None Luapkan Lewat Teater
2 Januari 2014 12:47

Penampilan Teater Abang - None Jakarta pada Soekma Djaja (2013) di gedung Kesenian Jakarta. (Foto dok. Wandha)
JAKARTA – Pelestarian budaya kini terus dijalankan oleh masyarakat Indonesia dengan beragam cara. Salah satunya komunitas teater Abang – None (Abnon) DKI Jakarta yang didirikan pada 2009. Salah satu pendirinya adalah alumni None Jakarta tahun 80 - an yang juga berprofesi sebagai artis, Maudy Koesnaedi.
Awalnya teater Abnon ini dimainkan oleh Abnon Jakarta Utara saja dengan drama musikalnya. Namun, ketika penamilan saat itu sukses, akhirnya Gubernur DKI Jakarta pada saat itu, Foke mengusulkan semua Abnon DKI Jakarta turut berapartisipasi.
Komunitas ini dibentuk atas kesadaran mereka yang ingin melestarikan budaya Betawi. Selain itu, ingin mengajak para masyarakat untuk belajar mencintai budaya, khususnya budaya Betawi.
“Hmm.. yang jelas sih teater Abnon ini pengen ngajak anak muda khususnya untuk kenal dan mencintai budaya Betawi.” Ujar Wandha Dwiutari yang merupakan salah satu None Jakarta Utara 2012.
Tuturnya, teater ini dikemas tidak terlalu serius agar penonton lebih menikmati penampilan mereka. Tak hanya itu, teater ini mengandung unsur yang lucu. Untuk terus mengembangkan kegiatan ini mereka terus mengikuti latihan setiap Rabu pkl. 19.00 WIB di Gedung Dinas Pariwisata Jakarta.
Selama kurang lebih empat tahun ini, teater Abnon berhasil mempertunjukkan lima teater, yakni Cinta Dasima (2009), Doel (2010), Sangkala 9/10 (2011), Soekma Djaja (2013), dan Djaja Bersama yang juga diselenggarakan pada 2013. Penampilan tersebut diselenggarakan di Gedung Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki, dan Galeri Indonesia Kaya yang berlokasi di Mall Grand Indonesia.
Pementasan teater Abon tak luput dari unsur nandak, pantun, palang pintu, dan kesenian Betawi lainnya. Seperti pada 2013 silam, mereka memproduksi teater Djaja Bersama yang menampilan tarian Topeng Betawi. Namun, dalam pementasan tersebut tidak hanya menjual keelokan tarinya saja, namun ditambahkan alur cerita dengan konsep kekinian. (Nelly)